1.
PENGERTIAN
TES
Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang sifat pendidikan yang mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar.
a. Menurut Riduwan
(2006: 37) tes adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu / kelompok.
b. Menurut Allen Philips (1979:1-2) test diartikan sebagai alat digunakan untuk
memperoleh data tentang suatu karakteristik dari individu atau kelompok).
c. Menurut Rusli Lutan (2000:21) tes adalah instrument yang
dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek.
2.
ETIKA
TES
Kegiatan pengujian berperan sangat besar dalam system
pendidikan dan system persekolahan.karena pentingnya itu maka setiap tindakan
pengujian selalu menimbulkan kritik yang tajam dari masyarakat.
Kritik tersebut antara lain:
a.
Tes senantiasa akan mencampuri
rahasia pribadi peserta tes. Setiap tes berusaha mengetahui pengetahuan dan
kemampuan peserta tes, yang dapat berarti membuka kelemahan dan kekuatan
pribadi seseorang.
Didalam masyarakat yang sangat melindungi akan hak dan
rahasia pribadi,masalah ini seslalu akan menjadi gugatan atau keluhan.
b.
Tes selalu menimbulkan rasa cemas
peserta tes.memang sampai bats tertentu rasa cemas itu dibutuhkan untuk dapat
mencapai prestasi terbaik, tetapi tes acapkali menimbulkan rasa cemas yang
tidak perlu, yang justru dapat menghambat seseorang mampu mendemonstrasikan
kemampuan terbaiknya
c.
Tes acapkali justru menghukum
peserta didik yang kreatif.karena tes itu selalu menuntut jawaban yang sudah
ditentukan pola dan isinya, maka tentu saja hal itu tidak memberi ruang gerak
yang cukup bagi anak yang kreatif.
d.
Tes selalu terikat pad kebudayaan tertentu.
Tidak ada tes hasil belajar yang bebas budaya. Karena itu kemampuan peserta tes
untuk memberi jawaban terbaik turut ditentukan oleh kebudayaan penyusun tes.
e.
Tes hanya mengukur hasil belajar
yang sederhana dan yang remeh. Hampir tidak pernah ada tes hasil belajar yang
mampu mengungkapkan tingkah laku peserta didik secara menyeluruh, yang justru
menjadi tujuan utama pendidikan formal apapun.
3.
Konsep
Pengukuran
Pengukuran (measurement)
adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numeric dari
suatu tingkatan dimana seseorang peserta didik telah mencapai karakteristik
tertentu.
Pengukuran berkaitan erat dengan proses pencarian atau
penentuan nilai kuantitatif.
Menurut beberapa ahli konsep pengkuruan diungkapkan seperti
di bawah ini :
a. Menurut
Kerlinger yang dikutip Sridadi (2007) pengukuran : sebagai pemberian angka pada obyek atau kejadian menurut aturan
tertentu.
b.
Menurut Rusli Lutan (2000:21) pengukuran
ialah proses pengumpulan informasi.
c.
Menurut Gronlund yang dikutip
Sridadi (2007) pengukuran : suatu kegiatan untuk memperoleh deskripsi numerik
khusus yang dimiliki individu.
d.
Menurut
wikipedia. Pengukuran adalah penentuan besaran dimensi, atau kapasitas, satuan pengukuran.
e.
Menurut Sridadi (2007) pengukuran
adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran
kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
4.
Konsep Evaluasi
Menurut John M.
Echols dan Hasan Shadily: (1983) pengertian
evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti
penilaian atau penaksiran. Dengan demikian Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur
lebih besifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif.
Definisi
Evaluasi :
a. Menurut Rusli Lutan (2000:22) evaluasi merupakan proses
penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun.
b. Menurut Buana (www.fajar.co.id/news.php). Evaluasi adalah
suatu kegiatan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia
pendidikan seperti program pendidikan termasuk perencanaan suatu program,
substansi pendidikan seperti kurikulum, pengadaan dan peningkatan kemampuan
guru, pengelolaan pendidikan, dan lain-lain.
c. Menurut Sridadi (2007) evaluasi : suatu proses yang
dirancang secara sistematis dan terencana dalam rangka untuk membuat alternatif-alternatif
keputusan atas dasar pengukuran dan penilaian yang telah dilakukan sebelumnya.
d. Allen Philips (1979: 1-2) evaluation is a complex term that
often is misused by both teachers and students. It involves making decicions or
judgements about students based on the extent to which instructional objectives
are achieved by them. (evaluasi adalah suatu istilah kompleks yang sering
disalahgunakan oleh para guru dan para siswa. Evaluasi melibatkan pembuatan
keputusan atau penghakiman tentang para siswa didasarkan pada tingkat sasaran
hasil yang dicapai oleh mereka.
e. Menurut Sutarsih dan Kadarsih yang dikutip oleh Sridadi
(2007) evaluasi : suatu proses untuk memberikan atau menentukan nilai kepada
obyek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
f. Adams (1964) dalam bukunya “Measurement and evaluation in education, psychology, and guidance”
menjelaskan bahwa kita mengukur berbagai kemampuan anak didik.
g. Daniel L. Stufflebeam dan Anthony J. Shinkfield (1985)
evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan juga
merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan suatu nilai tertentu.
h. Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961) evaluasi
berhubungan dengan pengukuran. Evaluasi
juga mencakup penilaian tentang apa yang baik dan apa yang diharapkan. Dengan
demikian hasil pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan
evaluasi.
i. Evaluasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan dengan maksud memantau sejauh manakah suatu proses pendidikan telah
berjalan sebagaimana yang direncanakan. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan
untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit
pengajaran ke unit berikutnya.
5.
Konsep
Penilaian
Penilaian
(assessment) adalah penerapan berbagai cara untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah
mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran
yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh
mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai.
Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan instruksional dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
Konsep Penilaian menurut peraturan pemerintah No. 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Penilaian terhadap proses dan hasil belajar secara internal dan
eksternal. Penilaian internal merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru pada
saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan penilaian eksternal merupakan
penilaian yang dilakukan oleh pihak luar yang tidak melaksanakan proses
pembelajaran, biasanya dilakukan oleh suatu institusi /lembaga baik didalam maupun
diluar negeri.
Ada empat macam istilah yang berkaitan dengan konsep
penilaian dan sering kali digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar dari
peserta didik yaitu : (1) pengukuran,
(2) pengujian, (3) penilaian dan (4)
evaluasi. Namun diantara keempat istilah tersebut pengertiannya masih sering
dicampuradukan, padahal keempat istilah tersebut memiliki pengertian yang
berbeda.
Sebenarnya proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan
pengujian merupakan suatu kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis. Artinya
kegiatan dilakukan secara berurutan dan berjenjang yaitu dimulai dari proses
pengukuran kemudian penilaian dan terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian
merupakan bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
6.
Pengertian
Assesment
a. Menurut Buana (www.fajar.co.id/news.php). assessment adalah
alih-bahasa dari istilah penilaian. Penilaian digunakan dalam konteks yang
lebih sempit daripada evaluasi dan biasanya dilaksanakan secara internal.
Penilaian atau assessment adalah kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti
baik-buruk, efektif-tidak efektif, berhasil-tidak berhasil, dan semacamnya
sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
b penilaian adalah penggolongan seseorang atau
sesuatu berkenaan dengan harganya.
c. Menurut Angelo (1991: 17) Penilaian Kelas adalah suatu
metode yang sederhana dapat menggunakan fakultas (sekolah) untuk mengumpulkan
umpan balik, awal dan setelahnya, pada seberapa baik para siswa mereka belajar
apa yang mereka ajarkan.
d. Menurut Suharsimi yang dikutip oleh Sridadi(2007) penilaian
adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pengambilan keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik-buruk → bersifat kualitatif.
e. Menurut Depag yang dikutip Sridadi (2007) penilaian adalah
suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
melalui kegiatan belajar mengajar yang ditetapkan sehingga dapat dijadikan
dasar untuk menentukan langkah selanjutnya.
f. Menurut Rusli Lutan (2000:9) “assessment termasuk
pelaksanaan tes dan evaluasi. Asessment bertujuan untuk menyediakan informasi
yang selanjutkan digunakan untuk keperluan informasi.
0 Response to "Pengerian tes pengukuran penjas"
Post a Comment